FALSAFAH ISLAM
PEREMPUAN DAN LELAKI
... sesungguhnya perempuan itu (Zulaikha) berkeinginansangat (perasaan berahi) kepadanya (Nabi Yusuf alaihis salam), dan Yusuf juga berkeinginan kepada perempuan tersebut(Zulaikha), kalaulah dia (Yusuf) tidak menyedari kenyataan Tuhannya (tenang keji melakukan zina); demikianlah takdir Kami (Allah) untuk menjauhkan perkara - perkara kejahatan dan perbuatan keji, keran a sesaungguhnya dia dari hamba - hamba Kami yang ikhlas. - Yusuf:24.
Setelah kejadian itu (lihat ayat25,26,27,28) perempuan - perempuan di bandar Masir (mencari perangai Zulaikha), berkata: Isteri Al Aziz itu memujuk hambanya lelakinya (Yusuf) berkehenadakan dirinya (unhtuk berzina atau bermukah), sesungguhnya, cinta (berahikepda Yusuf) telah meresap ke dalam lipatan hatinya; sesungguhnya, kami memndangnya berada dalam kesesatan yang nyata.
Setelah dia )Zulaikha) mendengart cacian (dari wanita wanita kota) itu, diapun menjemput mereka dan mengadakan jamuan untuk mereka, dan diberi kepoda tiap - tiap perempuan itu sebilah pisau. Dan pada ketika itu dia (Zulaikha) berkata kepada (Yusuf): Keluarlah di hadapan mereka." Maka, ketika mereka memandangnya (YHusuf), mereka tercengan menatap kecantikan (hansom)nya, dengan tidak mereka sedar, mereka melukakan tangan mereka sendiri, seraya berkata:"Jauhnya Allah dari kekuarangna, (pemuda) ini tidak lain dari malikat yang mulia."
(Zulaikha) berkata:"Inilah pemuda yang kialian tempelak aku asyik kepadanya. Sebenarny aku yang memujuknya hendakkan dirinya (ajak melakukan zina), tetapi dia menolak dan berpegang kepada kesuciannya; dan demi sesungguhnya, kalau dia tidak mahu melakukan apa yang aku suruh tentulah dia akan dipenjara, dan (dia menjadi dari orang - orang yang hina." *
- Yusuf:30 ,33, 34.
* Meneliti maksud firman Allah ini, dinasihatkan kepada pra
remaja, agar mereka menjauhkan diri dari wanita - wanita yang
lebuh tua dari mereka, sama ada isteri orang mahupun janda.
Bahaya.
KURNIA REZEKI
Rasul Allah, Muhammad s.a.w. memaklumkan: "Sesiapa yang secara langsung (sentiasa) beristighfar (memohon ampun kepada Allah), maka Allah menjadikan untuknya saru jalan yang (dia) kelouar dari setiap kesempitan (atau kesukaran) yang di hadapainya, juga dikurnia kelapangan dari setiap kesusahan yang duirasa (menderanya), serta mengurniakan rezeki dari jalan yang tidak pernah di kira - kira (sangka)nya.
- Perawi: Abu Daud.
No response to “ ”
Post a Comment