Padang Butuh Tambahan Alat Berat
Jakarta (ANTARA News) - Kota Padang, Sumbar, membutuhkan tambahan alat berat untuk mengevakuasi korban gempa yang masih terjebak dalam reruntuhan bangunan, kata Komandan Distrik Militer 0312 Padang Letnan Kolonel Haris Sarjana, Jumat.
Di Padang Haris mengatakan, jumlah alat berat yang sekarang dioperasikan untuk evakuasi korban gempa di Padang hanya sekitar 20 unit dan pihaknya membutuhkan tambahan setidaknya 50 unit lagi untuk mendukung upaya evakuasi.
Pihaknya, kata dia, mendapat informasi akan mendapat tambahan 15 unit alat berat namun belum tahu pihak mana yang akan mengirimkan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya sudah menginventarisir titik reruntuhan bangunan yang diperkirakan masih ada korban di bawahnya termasuk antara lain di Hotel Ambacang, KFC di Jalan Bundo Kanduang, Primagama di Jalan Proklamasi, Adira Finance di Jalan Sawahan, Akademi Bahasa Asing di Jalan Veteran, dan Lembaga Inggris Amerika (LIA) di Jalan Khatib Sulaiman.
"Evakuasi korban hingga kini masih dilakukan di tempat-tempat tersebut," katanya.
Di Hotel Ambacang, tim evakuasi sore ini menemukan satu orang yang terjebit diantara reruntuhan.
Warga menonton proses evakuasi, sebagian mereka yang kerabat atau anggota keluarganya diduga terjebak di reruntuhan bangunan, mereka menanti hasil kerja tim evakuasi dengan mata sembab.
Rabu (30/9) lalu, gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter mengguncang wilayah Sumatra Barat.
Menurut data BNPB, hingga Jumat (2/10) siang jumlah korban meninggal dunia akibat gempa tersebut sebanyak 448 orang dan jumlah korban luka berat 241 orang dan luka ringan sebanyak 2.095 orang. Sementara jumlah bangunan yang rusak mencapai 2.650 unit
Wilayah yang paling parah terkena dampak gempa yaitu Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok dan Kota Solok.
Gempa bumi tersebut juga dirasakan dengan intensitas lebih rendah di lima provinsi lainnya yaitu Provinsi Sumatera Utara (Tapanuli Selatan, Sibolga dan Gunung Sitoli), Provinsi Riau (Pekan Baru dan Duri), Provinsi Bengkulu (Bengkulu dan Kabupaten Muko-Muko), Provinsi Lampung ( Liwa) dan Provinsi DKI Jakarta.
(Berit ANTARA, Indonesia, 3 Oktober 2009)
No response to “BERITA”
Post a Comment